Alunan Nasuha

Tuesday, May 31, 2011

Freedom

Gathered here with my family

My neighbours and my friends
Standing firm together against oppression holding hands

It doesn’t matter where you’re from
Or if you’re young, old, women or man
We’re here for the same reason; we want to take back our land

Oh God thank you
For giving us the strength to hold on
And now we’re here together

Calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call ooh
We’re calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall oh
We know you’re here with us

No more being prisoners in our homes
No more being afraid to talk
Our dream is just to be free, just to be free
Now when we’ve taking our first step
Towards a life of complete freedom
We can see our dream getting closer and closer, we’re almost there

Oh God thank you
For giving us the strength to hold on
And now we’re here together

Calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call ooh
We’re calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t let us fall oh
We know you’re here with us

I can feel the pride in the air
And it makes me strong to see everyone
Standing together holding hands in unity
Shouting out load demanding their right for freedom
This is it and we’re not backing of
Oh God we know you hear our call

And we’re calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call ooh
We’re calling for freedom, calling for freedom
We know you won’t let us fall oh
We know you’re here with us

Sunday, May 29, 2011

Palestina Tercinta

Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqso tercinta

Kami akan berjuang
Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqso yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Ya Robbi, izinkanlah kami
Berjihad di Palestinamu
Ya Allah, masukkanlah kami
Tercatat sebagai syuhadamu

Friday, May 6, 2011

Mama Song by Maher Zain

*A part of Maher Zain's song about mother from his new album

Maher Zain - Mother (Mama) Song
Lyrics: Mother Song - Mama Song

Ooooh
If I could
Turn back time rewind if I could
Make it on done i swear that I would
I would make it up to you
Ooooh
If I could
Turn back time rewind if I could
Make it on done i swear that I would
I would make it up to you
Mama I'm grown up know
It's a bright new day
I would like to put a smile in your face everyday
Mama i'm grown up know
And if it's not too late
I would like to put a smile in your face everyday

Wednesday, May 4, 2011

please go ('_')

"Pada satu jiwa ingin aku bercerita tentang pahit manis perjalananku..
semoga engkau tetap terbaik dan terindah yang aku temui dalam hidupku..
aku jua selalu berharap untuk menemukan kebahagiaan bersamamu sebelum pengakhiranku seperti janji setia pepohonan yang meneduhkan alam ini..
semoga Allah menyampaikan ini kepadamu.."

salam manis,
ammarnaufal

Ingat!

Melalaikan berzikir lebih buruk daripada zikir dalam kelalaian.

"wanita"

...Kebangsawanan, hartawan, dan rupawan bukanlah nilai ukuran semata-mata...

tetapi..

* Kebangsawanan pada kerendahan hatinya..
* Kekayaan pada budi bahasanya..
* Rupawan pada akhlaknya..

dan..

* Ketaqwaan yang sujud pada Illahi..

jika ini adalah nilaianmu, nescaya beruntunglah kedua-dua tanganmu..

kekal setia buat selamanya..

Ya Rasulullah

Suasana di majlis pertemuan itu hening sejenak. Semua yang hadir diam membatu. Mereka seperti sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi Saidina Abu Bakar.
Itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihi melafazkan pengakuan demikian.
Seulas senyuman yang sedia terukir dibibirnya pun terungkai.
Wajahnya yang tenang berubah warna.

"Apakah maksudmu berkata demikian wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu? " Saidina Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mula menyerabut fikiran.

"Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku (ikhwan)," suara Rasulullah bernada rendah.

"Kami juga ikhwanmu, wahai Rasulullah," kata seorang sahabat yang lain pula.

Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum.

Kemudian baginda bersuara, "Saudaraku ialah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku sebagai Rasulullah dan mereka sangat mencintaiku. Malahan kecintaan mereka kepadaku melebihi cinta mereka kepada anak-anak dan orang tua mereka."

Pada ketika yang lain pula, Rasulullah menceritakan tentang keimanan 'ikhwan' baginda: "Siapakah yang paling ajaib imannya?" tanya Rasulullah.

"Malaikat," jawab sahabat.

"Bagaimana para malaikat tidak beriman kepada Allah sedangkan mereka sentiasa hampir dengan Allah," jelas Rasulullah.

Para sahabat terdiam seketika. Kemudian mereka berkata lagi, "Para nabi."

"Bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka."

"Mungkin kami," celah seorang sahabat.

"Bagaimana kamu tidak beriman sedangkan aku berada ditengah-tengah kau," pintas Rasulullah menyangkal hujah sahabatnya itu.

"Kalau begitu, hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih mengetahui," jawab seorang sahabat lagi, mengakui kelemahan mereka.

"Kalau kamu ingin tahu siapa mereka? Mereka ialah umatku yang hidup selepasku. Mereka membaca Al Quran dan beriman dengan semua isinya. Berbahagialah orang yang dapat berjumpa dan beriman denganku. Dan tujuh kali lebih berbahagia orang yang beriman denganku tetapi tidak pernah berjumpa denganku," jelas Rasulullah.

"Aku sungguh rindu hendak bertemu dengan mereka," ucap Rasulullah lagi setelah seketika membisu.

Ada berbaur kesayuan pada ucapannya itu.